Ngumpul Blogger Semarang: Debutan Kopdar yang Menyenangan
Sejauh
saya aktif mengurus beberapa blog, ini adalah kali pertama saya ikut dalam sebuah
acara blogger. Sebelumnya, saya mengira bahwa ngeblog merupakan aktifitas yang
dilakukan di jalan yang sunyi. Riset
sendiri, menulis sendiri, menyunting sendiri, lalu dibagikan sendiri. Baru
kemudian dibaca orang.
Bukan
saya pribadi yang introvert dan tidak gemar berjumpa dengan orang. Malahan saya cukup aktif berkomunitas.
Berproses dengan orang banyak. Setidaknya
ada Komunitas Ambarawa, Penulis Ambarawa, dan Teater Seribu Ambarawa
yang saya lumayaan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di dalamnya.
Kesemua
komunitas yang saya ikuti, juga bukan komunitas yang jauh dari literasi. Bukan
komunitas yang asing dari proses kreatif dan laku baca-tulis. Sebuah bidang
yang notabene sangat bloggerwi.
Namun, hingga sebelum acara ngumpul blogger Semarang pada rabu (31/8) yang
digagas bank BCA kemarin, saya tetap masih merasa ngeblog adalah pekerjaan yang
hening dan rasa-rasanya masih bisa dikerjakan sendiri.
Namun
setelah mengikuti acara ngumpul bareng blogger Semarang bersama bank BCA, angggapan saya tentang ngeblog selama
ini terpaksa saya patah-patahkan sendiri.
Adalah
Dewi Rieka, bloger sekaligus penulis kawakan yang aktif di Komunitas Penulis
Ungaran. Alkisah, tergabunglah saya ke dalam grup WhatsApp komunitas tersebut.
Setiap hari, ada saja ilmu yang bisa diam-diam saya curi dari percakapan para
penulis berbakat di Ungaran itu. Satu hal yang selama ini tak pernah saya
dapati di komunitas lain adalah profokasi anggotanya mengenai blog. Setiap
hari, ada saja pembahasan tentang blog dan informasi macam-macam seputar
blogger. Pembahasan yang nyaris tak pernah tersentuh di komunitas-komunitas
saya yang lain. Singkat cerita, saya menerima ajakan perempuan penulis buku
Anak Kos Dodol yang akrab dipanggil Mbak Dedew itu untuk mengikuti acara ngumpul
bareng blogger Semarang.
Ngumpul
blogger Semarang dipanitiai oleh jaringan BloggerPerempuan.com. Didukung oleh
BCA dan Bblog. Acara yang bertempat di Ntescology Semarang itu dihadiri oleh
blogger yang kebanyakan berasal dari kota Semarang. Namun beberapa ada yang
datang dari Purwodadi, Kudus, dan Jepara.
Saya
berangkat dengan Mas Rifai dari Ambarawa. Tidak seperti basanya, saya menduga
demi berupaya menghormati penyelenggara, guru yang giat ngeblog tentang sejarah
itu datang dengan penampilan yang cukup eksentrik. Ia menutupi kepalanya dengan
topi bergambar manusia purba, mengenakan kemeja cerah bermotif bunga warna
warni, sambil dipadukan dengan bawahan berupa celana kain dan sepatu sneakers.
Sungguh upaya yang patut diapresiasi kendati jatuhnya malah menjadi lebih mirip
dengan pengemudi bus pariwisata.
Tiba
di parkiran Netscology menjelang magrib, saya bergegas melakukan registrasi.
Setelah registrasi, masing-masing peserta diberi sebuah kartu yang berisi
pasword wifi dan nomor undian, sekaligus untuk ditukar dengan goodie bag.
Sebelum
acara dimulai, kami masih sempat sembahyang magrib di musolla yang terletak di
salah satu sudut Netscology. Beres Magriban, barulah MC membuka acara. Acara
dibuka dengan obrolan MC dengan beberapa blogger yang hadir. Sampai disini,
acara sudah mulai terasa renyah dan hangat.
Setelah
dibuka dengan obrolan ringan sesama blogger. Kami disuguhi dengan jamuan makan
malam dengan menu-menu yang menerbitka selera. Setelah menikmati sajian makan
malam, giliran Nuno Orange, penyiar radio Gajah Mada itu membagi pengalamanya
menjadi seorang food enthusiast di depan para blogger yang hadir. Menurutnya,
menjadi seorang food enthusiast merupakan salah satu peluang pekerjaan yang
menyenangkan. Restoran yang sedang buka dan yang menyajikan menu baru, biasanya
butuh food enthusiast untuk mereview produknya. Disinilah food enthusiast
diburu keterampilannya.
Nuno
Orange memungkasi ceramahnya dengan sesi tanya jawab. Selepas itu, giliran Amin Lauren bicara di
depan blogger yang hadir tentang aplikasi Sakuku dari BCA. Sakuku adalah aplikasi yang bisa didownload
di Play Store. Kendatipun Sakuku merupakan sebuah produk besutan bank BCA,
namun Sakuku bisa didownload dan digunakan oleh siapa saja tanpa terlebih
dahulu menjadi nasabah bank BCA.
Sakuku
adalah semacam dompet elektronik. Dimana setiap melakukan pembayaran, Anda
hanya perlu menyentuh layar smartphone. Tapi, bukankah kartu ATM juga sudah
menggunakan sistem yang hampir serupa? Lantas bedanya Sakuku apa? Nah, dengan
Sakuku Anda tidak butuh kartu dan kepayahan mencari gerai ATM. Karena uang
elektronik Anda tersimpan dalam aplikasi smartphone, maka seluruh transaksi dapat
dilakukan melalui aplikasi tersebut di layar smartphone Anda baik Android
ataupun iOS. Dimana saja. Kapan saja.
Untuk
mendapatkan Sakuku sangatlah mudah, karena siapa saja pengguna smartphone bisa
mengunduhnya di Play Store. Selain itu, Sakuku juga praktis dengan hanya
menggunakan nomor ponsel Anda untuk mendapatkan sebuah akun Sakuku.
Sakuku
sangat cocok digunakan oleh kaum muda yang gemar piknik. Dengan tagline bikin hangout makin all out, Sakuku benar-benar memudahkan transaksi saat melakukan travelling.
Lebih-lebih transfer sesama Sakuku bisa dilakukan dengan minimal hanya Rp.
5.000,-
Dan
begitulah #ngumpulbloggersemarang, setelah masing-masing pemateri selesai
berbagi, para blogger menyudahi kegiatan ini dengan foto bersama.
Setelah
kumpul blogger Semarang itu, saya mendapat pencerahan bahwa acara-acara
demikian ternyata sangat bermanfaat bagi sesama blogger. Dimana setiap blogger
bisa saling menukar cerita dan pengalamannya ngeblog.
Posting Komentar untuk "Ngumpul Blogger Semarang: Debutan Kopdar yang Menyenangan "